Jumat, 08 Juni 2012

sejarah manislor

Sejarah Manislor

SEJARAH MANISLOR 
ISTILAH DESA MANISLOR
Desa               : Manislor
Kecamatan      : Jalaksana
Kaupaten        : Kuningan
Provinsi           : Jawa Barat

Letak Desa : 
Dikaki  gunung Ciremai kira-kira 4 km. 
Pinggir jalan raya Cirebon-Kuningan.
Jarak dari Cirebon-Manislor 26 km.
Jarak kuningan-Manislor 9 km.
Berdekatan dengan Gedung Naskah Linggarjati.
LUAS DESA :
123 ha, terdiri dari tanah pemukiman dan pesawahan.
IKLIMNYA :
Sejuk, segar dan nyaman.

KONON CERITANYA LELUHUR : 
Nama desa semula adalah "MANIS". Sasakalanya waktu jengkarnya Eyang Ratu Galuh Pakuan dari Keraton Galuh Ciamis ke Batu Tulis Bogor. Julukannya adalah "RAMA EYANG BUYUT MANIS RATU GALUH PAKUAN MENAK PAJAJARAN".
Dalam perjalanan istirahat di Darmaloka, Cigugur , Cibulan dan Pasawahan. Sebagai bukti di tempat/kolam sampai sekarang terdapat jenis ikan yang sama dengan sebutan ikan dewa (Kancra Putih).
Waktu istirahat di Cibulan, rupanya ada Wanoja yang di selir hingga mempunyai anak 3 orang :
  1.  INDRA WULAN (P)
  2. INDRA MADURA (L)
  3. WISAPRANA (L) 
Dengan adanya dua putra laki-laki maka desa Manis dibagi dua :
  1. Desa Maniskidul (Kuwu Pertama adalah INDRA MADURA)
  2. Desa Manislor (Kuwu Pertama adalah WISAPRANA)   
Pemecahan Desa Manis ini terjadi diperkirakan tahun 1835, menurut jumlah masa kerja Kuwu sekarang yang sudah mencapai empat belas Kuwu.


POTENSI DESA SAMPAI TAHUN 1954 
Situasi Desa Merupakan rumpun bamboo di kaki Gunung Ciremai.
Penduduk :   Kurang lebih 2000 jiwa.
Perumahan : Kurang lebih 300 rumah yang terdiri dari Gubug Bambu tidak ada bangunan permanen.
Ekonomi Rakyat Sangat miskin.
Pendidikan :  Buta huruf.
Kesehatan : Sangat memprihatinkan/kumuh.
Agama : Buta huruf Al-Qur'an karena tidak ada guru Ngaji, tidak ada Haji, Kiyai dan ataupun pesnteren.
Kepercayaan : Mistik, buyut, sesembahan, bid'ah, tahayul dll. Ilmu hitam : sihir dan tenung. Ilmu putih : kebatinan ke Cirebonan.
Ajiannya : Maung Siliwangi (kejajaden)


POTENSI DESA MANISLOR DARI TAHUN 1954
Penduduk : Kurang lebih 4600 jiwa, 1500 KK, 2400 Hak Pilih
Perumahan : Kurang lebih 720 Rumah Permanen , 30 semi permannen.
Income desa : Sangat minim, pertahun kurang lebih 2 juta hasil dari lelangan tanah sawah titisara desa.
Ekonomi : Tani dan Buruh tani, dagang dan buruh dagang. Urbanisasi ke Jakarta dan Kota lainnya berdagang dan berusaha, dinyatakan berhasil, mereka dapat memenuhi kewajiban pribadi dan kepentingan Desa/Masyarakat. Statusnya perantau ttap dan perantau musiman.
 Politik : Sejak jaman ORLA, ORBA dan sekarang REFORMASI warga Desa Manislor, tidka da yang terlibat kepada Organisasi/Partai Politik yang terlarang. Masyarakat tunduk patuh kepada Iedologi NKRI, PANCASILA dan UUD'45
Pembangunan :
Pembangunan Desa dubangun hasil : 
  • Gotong royong Masyarakat
  • Subsidi / bantuan pemerintah.
  • Donatur yang tidak mengikat 
Pembangunan pribadi warga :
  • Hasil usaha pribadi 
  • Gotong royong sesama
Alhamdulilah sehingga Desa Manislor mencapai :
  • Status Desa Swakarya
  • Status Desa Swadaya
  • Status Desa Swasembada.
Sosial :
Pendidikan : Terdapat 3 SDN, SLTP dan Tsanawiyah. Generasi muda melanjutkan pendidikan nya ke Perguruan Tinggi dan ke AKABRI. Tercapai tujuan kemerdekaan dan sukses DIKDas 9 tahun. Tidak ada huruf lagi .
Kesehatan  : Bagus terjamin bila sakit masyarakat sudah Dokter mainded, Rumah Sakit, sudah tidak ke dukun lagi.
Proyek Kemanusiaan :  Sejak tahun 1985 sampai sekarang sudah mencapai 967 orang pendonor darah tetap yang ditranspusi massal setiap bulan oleh bank Darah PMI Kabupaten Kuningan melayani secara insiden bila orang memerlukan.
Agama : Alhamdulilah masyarkat telah melaksanakan ajaran Agama Islam yang dibawa oleh N. Muhammad saw. Dengan ajaran Qur'an, sunah dan Hadist Rosulullah saw,  sudah meninggalkan kepercayaan yang menyimpang dari Ajaran Islam.
Hankam Nas : Warga telah mengerti dan mempunyai rasa wajib Bela Negara, tunduk patuh kepada segala program Pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar